
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, hai sobat kali ini saya akan memberi tahu bagaimana cara instalasi dan konfigurasi OpenVPN Server. Simak penjelasan dibawah ini ya sobat.
Apa itu OpenVPN?
OpenVPN adalah teknologi open source yang mereka kembangkan pada tahun 2002 oleh programmer yang bernama James Yonan. Protokol OpenVPN selanjutnya berkembang untuk memperkuat situs ke situs dan menunjuk ke koneksi utama untuk pengguna bisnis yang terhubung ke jaringan perusahaan dari lokasi terpencil.
OpenVPN dirancang dengan protokol keamanan data “custom” yang menggunakan enkripsi kriptografi / TLS/SSL untuk mengamankan komunikasi online dan transfer data.
OpenVPN berada pada posisi antara protokol tunneling yang paling aman dan ampuh untuk keamanan yang mereka berikan. Karena, ia memberikan otentifikasi menggunakan kunci pra-berbagai, nama pengguna, dan juga kata sandi, serta sertifikat otentikasi. Bergantung pada pentingnya koneksi OpenVPN, teknologi ini dapat menggunakan campuran tiga untuk mengontetikasi pengguna sehingga benar-benar aman. Untuk menyalakan enkripsinya sendiri, pengembang OpenVPN memprogram protokol untuk menggunakan perpustakan enkripsi OpenSSL (Mod of SSL/TLS) berbasis bahasa C.
Berikut rincian dari kelebihan dan kekurangan OpenVPN, antara lain:
Kelebihan OpenVPN
Keamanan Tingkat Tinggi
- Enkripsi Kuat: OpenVPN menggunakan enkripsi AES-256-bit, yang dianggap sangat aman. Ini adalah tingkat enkripsi yang sama yang digunakan oleh bank dan militer.
- Protokol SSL/TLS: Menggunakan protokol SSL/TLS untuk enkripsi dan autentikasi, yang lebih aman dibandingkan protokol VPN lainnya seperti PPTP dan L2TP/IPSec.
- Dukungan Perfect Forward Secrecy (PFS): Setiap sesi VPN menggunakan kunci enkripsi yang berbeda, jadi jika satu sesi disusupi, sesi lain tetap aman.
- Penggunaan Sertifikat Digital: Dapat menggunakan sertifikat digital untuk autentikasi, memberikan lapisan keamanan tambahan selain autentikasi berbasis username dan password.
Fleksibilitas dan Kustomisasi
- Open-source: OpenVPN adalah open-source, yang memungkinkan komunitas untuk terus mengembangkan dan meningkatkan perangkat lunak ini. Pengguna dapat memodifikasi kode sumber sesuai kebutuhan mereka.
- Konfigurasi Fleksibel: Dapat disesuaikan untuk berbagai skenario jaringan (client-to-site, site-to-site, point-to-point), serta mendukung konfigurasi jembatan (bridge) atau routing.
- Cross-platform: OpenVPN dapat berjalan di berbagai sistem operasi, termasuk Windows, macOS, Linux, FreeBSD, iOS, dan Android.
- Dukungan untuk Protokol TCP dan UDP: TCP memberikan reliabilitas, sementara UDP memberikan kinerja yang lebih cepat dan efisien, terutama untuk streaming atau penggunaan koneksi dengan latency rendah.
Tahan terhadap Firewall dan NAT
- Kemampuan Bypass Firewall: OpenVPN dapat beroperasi di port mana saja, termasuk port 443 (port HTTPS), yang sering dibuka di firewall. Ini memungkinkan OpenVPN untuk melewati firewall yang ketat, yang tidak mungkin dilakukan oleh beberapa protokol VPN lainnya.
- NAT Traversal: OpenVPN dapat bekerja melalui Network Address Translation (NAT), sehingga klien yang berada di balik router atau firewall tetap dapat terhubung ke server VPN.
Kinerja dan Efisiensi Bandwidth
- Kompresi LZO: OpenVPN mendukung kompresi LZO, yang dapat mengurangi ukuran data yang ditransmisikan melalui jaringan, meningkatkan kinerja, terutama pada jaringan dengan bandwidth rendah.
- Dukungan Multi-core: OpenVPN dapat memanfaatkan prosesor multi-core untuk mempercepat proses enkripsi dan dekripsi data.
Stabilitas dan Reliabilitas
- Koneksi Stabil: OpenVPN umumnya lebih stabil dibandingkan dengan protokol VPN lainnya dalam kondisi jaringan yang buruk atau tidak stabil.
- Pemulihan Koneksi: Jika koneksi terputus, OpenVPN dapat secara otomatis mencoba untuk memulihkan koneksi tanpa harus mengganggu sesi pengguna.
Dukungan Komunitas yang Kuat
- Karena bersifat open-source dan populer, OpenVPN memiliki komunitas pengguna dan pengembang yang besar, yang terus memperbaiki masalah, menambahkan fitur baru, dan memberikan dukungan teknis melalui forum dan dokumentasi.
Kekurangan OpenVPN
Pengaturan yang Kompleks
- Dibutuhkan Pengetahuan Teknis: OpenVPN tidak semudah protokol VPN lainnya seperti PPTP atau L2TP/IPSec dalam hal konfigurasi. Untuk mengatur OpenVPN dengan benar, terutama untuk skenario yang kompleks seperti multi-site atau perusahaan besar, memerlukan pemahaman mendalam tentang jaringan, enkripsi, dan sertifikasi digital.
- Pengaturan Sertifikat dan Kunci: Karena OpenVPN menggunakan infrastruktur kunci publik (PKI) dengan sertifikat digital, pengaturan server OpenVPN bisa lebih rumit. Anda harus mengelola kunci enkripsi, sertifikat, dan otentikasi, yang memerlukan keterampilan tambahan.
Overhead dan Penggunaan Sumber Daya
- Overhead Enkripsi: Karena OpenVPN menggunakan enkripsi yang kuat (AES-256), ini bisa mempengaruhi kinerja, terutama di perangkat dengan sumber daya terbatas (misalnya, perangkat seluler atau router). OpenVPN bisa lebih lambat dibandingkan dengan protokol yang lebih ringan seperti PPTP, yang menggunakan enkripsi lebih lemah.
- Konsumsi Bandwidth: Meskipun ada opsi untuk kompresi data, enkripsi dan dekripsi yang dilakukan oleh OpenVPN bisa menghasilkan overhead tambahan, yang mungkin mengurangi kecepatan koneksi dibandingkan dengan protokol lain yang lebih ringan.
Tidak Selalu Terbaik untuk Pengguna Mobile
- Koneksi Tidak Stabil pada Jaringan Mobile: Dalam jaringan seluler, di mana koneksi sering berpindah antara Wi-Fi dan data seluler, OpenVPN kadang-kadang bisa kehilangan koneksi dan harus menyambung ulang. Meskipun ada solusi seperti fitur “seamless tunnel,” ini masih bisa menjadi masalah dalam kondisi jaringan yang tidak stabil.
- Konsumsi Daya: OpenVPN dapat mengkonsumsi lebih banyak daya pada perangkat seluler, karena proses enkripsi yang berat.
Tidak Terintegrasi dengan OS
- Tidak Native pada Banyak OS: Tidak seperti PPTP atau L2TP/IPSec, OpenVPN tidak terintegrasi langsung ke dalam sistem operasi utama seperti Windows, macOS, atau Android. Pengguna perlu menginstal klien OpenVPN secara terpisah, yang dapat menjadi hambatan bagi beberapa pengguna.
- Perlu Aplikasi Pihak Ketiga: Untuk perangkat mobile, Anda biasanya perlu menginstal aplikasi OpenVPN pihak ketiga, yang mungkin kurang praktis dibandingkan solusi VPN yang sudah terintegrasi langsung dalam sistem operasi.
Tidak Mendukung IPsec atau IKEv2 Secara Native
- Tidak Mendukung IPsec: Jika Anda memerlukan kompatibilitas dengan protokol IPsec atau IKEv2 (misalnya, untuk koneksi dengan perangkat keras tertentu atau lingkungan yang sudah ada), OpenVPN tidak dapat secara langsung menggunakan protokol tersebut, sehingga ini bisa menjadi kekurangan dalam skenario tertentu.
Tidak Mendukung Bypass Pemerintah atau ISP dengan Mudah
- Rentan terhadap Inspeksi Mendalam Paket (DPI): Beberapa negara atau ISP yang memiliki kontrol internet yang ketat mungkin menggunakan teknik Deep Packet Inspection (DPI) untuk mendeteksi dan memblokir OpenVPN, meskipun OpenVPN dapat disamarkan untuk terlihat seperti lalu lintas HTTPS normal.
- Diperlukan Obfuscation: Untuk melewati firewall yang canggih atau sensor jaringan yang lebih ketat, diperlukan teknik tambahan seperti obfuscation atau menggunakan layanan pihak ketiga yang mungkin memperumit pengaturan OpenVPN.
Langkah-langkah Instalasi dan Konfigurasi OpenVPN Server Pada Debian 12
1. Ubah adapter network menjadi Bridged Adapeter.
2. Login root menggunakan syntax root dan masukan Password Debian kalian. Kemudian ketik syntax ip a untuk mengecek IP kita.
3. Instal remote server dengan mengetik syntax apt install openssh-server -y.
4. Jika sudah terinstal, masuk ke mode terminal atau command prompt. Ketik ssh <username>@<ip address>. Ketik yes, masukan Password Debian kalian. Lalu ketik syntax su - dan Password kalian untuk masuk mode root. Kemudian ketik syntax wget https://git.io/vpn -O openvpn-install.sh.
5. Ketik syntax bash instalasi-openvpn.sh untuk menginstal OpenVPN.
6. Jalankan seperti gambar dibawah ini.
7. Jika sudah, ketik saja yang tertera pada gambar tersebut.
8. Kemudian, kembali ke tampilan awal. Ketik scp <username>@<ip addres>:/home/<username>/<nama file>.ovpn <file yang ingin disimpan> untuk menyimpan file vpn ke File Explorer.
9. Masuk ke OpenVPN, pilih UPLOAD FILE, lalu pilih BROWSE untuk menambahkan file vpn yang sudah tersimpan. Jika belum mempunyai aplikasi OpenVPN, instal di web browser. Ini linknya https://openvpn.net/client/client-connect-vpn-for-windows/.
10. Jika sudah, klik CONNECT.
11. Maka tampilannya akan seperti ini.
12. Kemudian kita tes menggunakan 2 terminal, yaitu ping 8.8.8.8 -t sama ping <your private ip> -t.
13. Kita coba, Debian kita matikan apakah akan RTO atau tidak.
14. Jika hasilnya RTO (Request timed out), maka ip google tadi terputus dan berhasil kita coba.
15. Lalu kita kembalikan seperti awal tadi.
Oke demikian kira - kira tutorial Instalasi dan konfigurasi OpenVPN Server Pada Debian 12 hanya segitu saja. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Silahkan Share Jika kalian merasa postingan ini bermanfaat. Sekian penjelasan dari saya Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
Artinya: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar {39} : 53-54).
Komentar
Posting Komentar